Senin, 12 September 2011

Owner Showroom Buru Cincin Pelaris Abah Rahman


Hingga medio Ramadhan, showroom yang terletak di sebuah
pusat keramaian ini belum juga melakukan transaksi. Tapi begitu
sang owner (pemilik) memakai cincin pelaris dari Abah Rahman,
sampai lebaran ketiga, tercatat 23 sepeda motor
dan tiga mobil yang ditransaksikan.


Mama Lili, begitu pengusaha dari kalangan Tionghoa ini minta ditulis namanya. Perempuan energik yang non muslim ini mengaku mengalami kemacetan usaha, sehingga harus bertandang ke tempat praktek paranormal Abah Rahman.

“Sebulan setengah juga saya mengalami kemacetan usaha. Yang datang tanya-tanya sih ada ya. Tapi transaksinya nol, sampai pertengahan Ramadhan kemarin. Makanya saya coba, sampaikan keluhan pada Abah Rahman ini,” ujar Mama Lili saat dipergoki berlebaran ke tempat praktek sang paranormal pemilik hp 0813 7630 6023 itu.

Penyebab kemacatan usaha, kisah Mama Lili, tidak diketahui pasti. Sebab datangnya tiba-tiba. Dan dalam ingatannya, tidak pernah bermasalah dengan orang lain. Tapi menurut keterangan Abah Rahman, karena ada janji Mama Lili sendiri yang teringkari, sekira sebulan lalu.

“Memang, saya pernah janji sama orang tua untuk memberi sesuatu. Namun karena dananya kita perlukan untuk persiapan menghadapi orderan menjelang Idul Fitri ya, terpaksa janji itu ditunda. Kealpaan saya, ya mungkin karena nggak kasi tahu soal ini ke orang tua. Sehingga mungkin orang tua jadi salah sangka,” terangnya.

Karena solusi yang dibuat belum membuahkan hasil, sementara waktu yang diharapkan untuk melakukan transaksi jelang lebaran tinggal setengah bulan lagi, kata Mama Lili, ia pun mengikuti saran temannya untuk memahari cincin pelaris dari Abah Rahman.

Penjelasan Baik
Diakui Mama Lili, semula ia tidak begitu yakin bahwa dengan hanya memakai sebentuk cincin dari orang yang berbeda agama tanpa amalan yang sesuai dengan keyakinannya, mampu memecahkan kebuntuan usaha yang dialaminya.

Tapi begitulah piawainya Abah Rahman, kata Mama Lili. Sungguhpun masih muda dengan penampilan apa adanya, namun mampu memberikan penjelasan yang baik dan masuk di akal ketika Mama Lili bertandang pada hari ke 16 Ramadhan lalu. Bertandang didampingi dua temannya yang sebelumnya pernah berurusan dengan Abah Rahman.

“Ditegaskan Abah Rahman ini, pemakaian cincin merupakan sebuah usaha alternatif. Mengharap kekuatan magis yang terdapat pada cincin tersebut berfungsi sebagaimana mestinya. Membangkitkan aura diri dan usaha kita, agar orang bisa melihat yang realistis pada diri dan usaha kita. Sembari membuang energi-energi negatif yang mungkin terdapat dalam diri dan usaha kita, sehingga tidak menjadi penghalang dalam kegiatan usaha,” kata Mama Lili.

Nah, sambung Mama Lili, bagaimana memberi kekuatan magis pada cincin tersebut, menurut Abah Rahman, menjadi urusannya. Karena memang ia belajar dalam masa yang panjang untuk hal tersebut. Sedangkan bagaimana agar kekuatan magis itu berfungsi sebagaimana mestinya, dilimpahkan menjadi urusan pemakainya. Sementara Abah Rahman dalam kapasitasnya sebagai pengisi kekuatan magis, memberi arahan agar fungsi dapat dirasakan.

“Inilah yang mesti diyakini. Makanya, jika pada awalnya tidak yakin, cincin tidak perlu dimahari. Begitu keterangan Abah Rahman ini kepada saya,” kata Mama Lili sambil mengatakan, ‘Betul kan, Bah ?”. Dan mendapat anggukan dan senyuman khas Abah Rahman.

Keyakinan
Ditegaskan Mama Lili, kunci penggunaan produk magis, seperti cincin pelaris dari Abah Rahman itu memang keyakinan. Maka karena diyakini betul, aku Mama Lili, ia hanya memerlukan bilangan hari hingga cincin pelaris yang dipakainya menuai hasil.

“Saya berterimakasih pada Tuhan, karena usaha saya lancar lagi. Memang, pada hari lebaran itu showroom kita sengaja buka, untuk mengejar target. Dan ternyata, sampai lebaran ketiga, tercatat 23 sepeda motor dan tiga mobil dapat ditransaksikan. Sebagian besar credit, sebagiannya lagi chas,” akunya.

Satu hal lagi, tambah Mama Lili, sebagai penguatnya, saran Abah Rahman harus pula dijalani. Seperti kepada Mama Lili, disarankan supaya sesegera mungkin menunaikan janji kepada orang tua.

“Begitu ada duit setelah beberapa kali transaksi, janji saya sama orang tua terus ditunaikan. Hingga sampai sekarang ini, lancar-lancar saja. Makanya, sebagai tanda teringat saya sama Abah yang baik hati ini, saya berlebaranlah ke mari,” ungkapnya.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar